Rabu, 23 Mei 2012

Sketch Evening Gown

 impianku adalah menjadi seorang designer and model hihihihihi , ngak tau juga kenapa impianku seperti ini ? yah siapa tahu saja bisa jadi kenyataan , amin. dan ini beberapa hasil coretan iseng ku , selamat menikmati

 evening gown oriental terinspirasi dari kecantikan wanita asia dengan budaya timur yang lembut dan berkharisma seperti halnya wanita tiongkok dengan kulit putih langsat sangat cocok menggunakan gaun berwarna orange semu merah dan terkesan muda . pada bagian dada , lengan  berbentuk lipatan kipas shanghai .dan menggunakan kain transparan pada bagian lengan , dada sehingga tidak menutupi keindahan warna kulit anda  .

 kebaya bertema roro jongrang sangat identik dengan cerita rakyat jawa yang mengandung unsur magis , berbahan kain batik , sutra dan taburan batu permata akan sangat indah .

 ini adalah salah satu gaun pengantin dengan tema " lintang wening " atasan menggunakan bahan satin dan bawah menggunakan sutra dan klambu beserta manik manik batu batuan / permata sangat ringan dikenakan dan terkesan hidup dengan pantulan batu batuan tadi ,  pada bagian dalam dilapisi kain bulu bulu biar terlihat berisi .


Selasa, 21 Februari 2012

Daun Murbei ( Morus Alba L )


  

Murbei berasal dari Cina, tumbuh baik pada ketinggian lebih dari 100 m dpl, dan memerlukan cukup sinar matahari. Tumbuhan yang di Jawa disebut Besaran atau Murbeu dan di Sumatera disebut Kerta atau Kitau ini telah dibudidayakan dan menyukai daerah-daerah yang cukup basah seperti lereng gunung, tetapi pada tanah yangberdrainase baik. Kadang ditemukan tumbuh liar.
Sifat dan Khasiat
Daun bersifat pahit, manis, dingin, masuk meridian paru dan hati. Berkhasiat sebagai peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh kencing (diuretik), mendinginkan darah, pereda demam (antiperik) dan menerangkan penglihatan
Buah bersifat manis, dingin, masuk meridian jantung, hati dan ginjal. Memelihara darah dan "yin", memperkuat ginjal, diuretik, peluruh dahak (ekspektoran), hipotensif, penghilang haus, meningkatkan sirkulasi darah dan efek tonik pada jantung.
Kulit akar bersifat manis, sejuk, masuk meridian paru. Berkhasiat sebagai antiasmatik, ekspektoran, diuretik dan menghilangkan bengkak (detumescent).
Ranting bersifat pahit, netral, masuk meridian hati. berkhasiat sebagai karminatif, antiperik, analgesik, antireumatik dan merangsang penbentukan kolateral. 

Contoh Pemakaian : 
Bisul, Radang kulit
Daun murbei segar sebanyak 1 genggam dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. Rebusan daun ini berguna untuk membersihkan darah sehingga dapat diminum secara teratur.


Sumber: Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi

Dari informasi diatas saya mencoba khasiat daun murbei yang salah satunya bersifat dingin untuk membantu merawat kulit wajah yang jerawatan / bisul , membershkan wajah . caranya sebagai berikut :
 pertama

kedua 

ketiga 

keempat 

1. ambil beberapa helai daun murbei segar kemudian cuci bersih
2. Tumbuk / halauskan daun sampai berlendir + sedikit air
3. Setelah halus oleskan pada wajah yang telah di bersihkan dg air terlebih dahulu
4. Diamkan selama kurang lebih 15 atau kering
5. Terakhir bersihkan dengan air dingin sambil menggosoknya perlahan dan keringkan

Untuk hasil optimal lakukan sehari 2 kali pagi dan sore hari untuk mendapatkan kulit bersih dan tampak segar awet mudajangan lupa di imbangi dengan makanan 4 sehat 5 sempurna , perbanyak minum air putih , konsumsi buah dan sayur yang segar .

NB : Jika alergi hentikan pemakaian / hasil tergantung jenis kulit masing masing , selamat mencoba
By  :  Idwin martha kusyara

Senin, 28 November 2011

Malam 1 Suro November 2011


Wayang Kulit Malam 1 Suro November 2011 Drs . Sigit Manggolo Saputro

Temanggung - Prosesi ritual "Sendang Sidukun" terlihat meriah dilakukan warga Temanggung, Jawa Tengah menyambut malam tahun baru dalam kalender Jawa, 1 Sura
.
Ritual dipimpin Kepala Desa Traji, Hadi Waluyo (62) dengan didampingi istrinya, Sopiyah (56) di mata air "Sendang Sidukun" di desa itu diikuti ribuan warga baik dari Temanggung maupun beberapa daerah lain terutama di Jateng.
"Tidak hanya dari warga desa tetapi juga daerah lain seperti Demak, Tegal, Klaten, Yogyakarta, Semarang, Wonosobo, Kendal yang percaya akan tercapai cita-citanya dengan mengikuti ritual di sini pada malam ini," katanya.
Hadi didampingi istrinya mengenakan pakaian adat Jawa kebesaran kerajaan sedangkan puluhan warga lainnya terutama para lelaki baik perangkat desa maupun warga Traji mengenakan pakaian adat Jawa gaya Yogyakarta dalam prosesi tersebut.
Mereka berjalan kaki dari balai desa menuju mata air di pinggir Jalan Raya Parakan-Ngadirejo, Kabupaten Temanggung yang berjarak sekitar 500 meter sambil mengusung dengan tandu sesaji dan dua gunungan berisi hasil bumi masyarakat setempat.
Sesaji ritual itu antara lain jajan pasar, kembang, kemenyan, ingkung, kepala kambing, minuman sedangkan gunungan antara lain berupa kacang panjang, sawi, cabai, bawang merah, bawang putih, terong dan singkong.





Prosesi berlangsung sejak sekitar pukul 18.00 hingga 19.00 WIB. Meskipun aliran listrik sempat padam di kawasan itu, terkesan tidak mengurangi takzimnya acara tersebut. Mata air itu menjadi sumber penghidupan bagi para petani setempat. Jumlah penduduk setempat sekitar 3.600 jiwa atau 995 kepala keluarga.
Puluhan petugas polisi terlihat mengatur arus kendaraan dari dua arah yang padat melintasi kawasan itu. Berbagai kendaraan yang melintasi tempat itu tersendat hingga sepanjang sekitar lima kilometer, sedangkan ratusan pedagang berjajar di tepi kiri dan kanan jalan menggelar aneka dagangan seperti makanan, minuman, pakaian, permainan anak, dan cendera mata lainnya.
Di kolam dekat mata air itu terlihat ribuan orang berkumpul mengikuti pembacaan doa oleh Kades Hadi. Beberapa saat kemudian sejumlah sesaji dilemparkan ke dalam kolam diikuti puluhan orang yang terlihat menceburkan diri di dalam kolam itu untuk berebut sesaji.
Ratusan orang lainnya berebut aneka sesaji dan hasil bumi di dalam gunungan di dekat mata air. Mereka juga antre mendapatkan pembagian air dari mata air tersebut yang dilakukan juru kunci Sendang Sidukun, Sumari (64).
Setelah kembali ke balai desa, Hadi dan Sopiyah duduk berdampingan di aula dan mendapatkan penghormatan berupa sungkeman dari seluruh perangkat desa dan warga setempat. Pada kesempatan itu Hadi dan Sopiyah membagikan uang logam Rp500 kepada setiap orang yang sungkem sebagai simbol berkah atas ritual tersebut.
Hadi mengatakan, tradisi ritual Sendang Sidukun telah berlangsung sekitar 200 tahun, setiap malam 1 Suro. Masyarakat hingga saat ini memercayai akan mendapatkan rezeki melimpah, dagangan laris, tanaman pertanian subur, dan mereka yang menjadi pegawai dapat bekerja secara baik setelah mengikuti ritual tersebut.


"Dulu pernah ada rencana untuk menghapus tradisi ini, tetapi baru rencana saja masyarakat sudah menghadapi banyak kesulitan hidup seperti gagal panen, sumber air menjadi kecil, banyak orang sakit, sehingga tradisi budaya ini terus dilestarikan," katanya.
Keramaian kawasan Sendang Sidukun, Traji, katanya, telah berlangsung sejak tiga hari terakhir dan akan terus berlangsung hingga empat hari mendatang saat ditutup dengan pentas wayang kulit dengan dalang Ki Timbul Hadiprayitno dari Yogyakarta selama dua malam satu hari.
Setiap orang yang menjabat kepala desa setempat, katanya, harus memimpin ritual malam 1 Suro dengan mengenakan pakaian raja dan ratu Jawa.
Ia mengatakan, tradisi itu bermula dari kisah dalang wayang kulit bernama Garu dari Dusun Garon, Desa Traji pada masa lampau. Dia didatangi orang berpakaian bangsawan yang mengaku berasal dari Traji dan memintanya untuk mementaskan wayang kulit pada malam 1 Suro.
Setelah mementaskan wayang, ternyata orang berpakaian bangsawan yang tidak diketahui namanya itu membayar sang dalang tidak dibayar dengan uang tetapi dengan kunir satu nampan. Meskipun sempat terkejut, Garu menerima pemberian kunir itu.
Saat hendak pulang, Garu dipesan oleh orang itu untuk tidak menoleh sebelum tujuh langkah dari tempat itu. Tetapi Garu tidak mengindahkan pesan itu dengan hanya mengambil tiga buah kunir dan menoleh sebelum tujuh langkah.
"Saat menoleh ternyata orang itu sudah hilang, tempat itu berupa sendang atau kolam, dan tiga kunir berubah menjadi tiga batangan emas, Garu sadar yang minta wayang bukan sembarang orang, lalu dia pergi ke sesepuh Desa Traji dan meminta setiap Suro untuk pentas wayang di tempat itu, sampai sekarang tradisi itu terus berlangsung," katanya.
Ritual Sendang Sidukun, katanya, saat ini telah menjadi aset budaya Kabupaten Temanggung.


Ilham (57), warga Traji mengatakan, ritual itu sebagai wujud permohonan kepada Tuhan agar masyarakat setempat mendapatkan tenteram dan damai dalam hidup sehari-hari.
Di dekat mata air itu, katanya, terdapat patung Ganesha sehingga diduga tempat itu sebagai peninggalan zaman Hindu.
"Mungkin dulu tempat sesuci para pemuka agama zaman Hindu, ada juga batu mirip lumpang yang ada tutupnya," katanya. (*)

Kamis, 24 November 2011

Dipa Gdubrakgdubrukklontangklonting (Ichwandi Saputra)

(Ichwandi Saputra) / dipa
Beberapa gaya busana pet adik ku si gendut dipa yang unyu  walaupun nyebelin , pelit n suka bikin esmosi kalau ngomongin soal pet society , karena kebandelannya dia pernah di SC dan ujung - ujungnya curhat dah sama aku hmssss ......tapi aku sayang ma dia , dipa juga seorang ST cilik yang cukup matang untuk masa depan yang lebih maju ( kejujuran dalam jual beli / trade barang pet society ).....

Dhipz The Caesar Pet Society

aku ingin terbang ke surga hmm

Heloo


MAYOR PART II



Basball Mode


Playfish stuff that i have
Babu mencuri gakan 

wa aku jadi POLICE

kepala melayang
 fly to the moon 
See you next time ...... 
bye bye .....

Selasa, 15 November 2011

Morgan Fashion 2011

Kali ini aku menampilkan koleksi pakaian petku dalam " Morgan Fashion 2011"
Sekitar 85 gaya busana Morgan ( Pet Society Kesayanganku ) di tampilkan , aku mencoba hal baru dengan megkombinasikan beberapa pernak pernik dari beberapa kostum dan menurutku sangat artistik bisa menampilkan sosok pet yang lugu , cantik , cakep , jahat , casual , elegant , acak acakan ,bahkan inconect . dan inilah Morgan dalam Fashion Pet Society 2011
 
































































































Semoga Bisa jadi referensi dalam berbusana khususnya para penggemar Pet Society , dari sisi lain kita juga bisa sedikit mencontoh dalam kehidupan kita sehari hari tak ada salahnya bukan sebagai gambaran tentang warna , disain , motif dalam membuat suatu pakaian agar terlihat menarik namun ekonomis . karena sesuatu yang berbeda pasti akan menjadi sesuatu yang indah jika kita trampil dan kreatif . heheheheheh .....